Believe In Miracles

Sinar lampu, memancarkan cahanya di jalan. Lampu mobil, motor, trotoar. Dingin menusuk kulitku yang kecil ketika ku menaiki motor ditengah nya kemacetan yang sering terjadi di IBU KOTA JAKARTA. Padatnya jalanan membuat berebut untuk mendapatkan jalan lebih cepat. Warna merah , kuning dan putih itulah cahaya yang kulihat ketika ku berjalan di tengahnya malan Jakarta. Terlihat bapa tua tertidur didekat warung tenda yang berjualan bebek goreng di perempatan lamu merah. Ada juga anak kecil yang menangis dipangkuan seorang bapa yang berjaga di tempat tambal ban dimana ia mencari uang. Tak heran bila kita dijalan melihat orang bermesraan dimotor, semua memberi keindahan tersendiri ketika melihat Jakarta, seakan tak pernah sepi dan mati akan kejadian yang membuat berkesan. Disaat kemacetan di jalan , berdesakan dengan motor dan mobil . Aku yang naik motor heran , sesama motor saling mendahului dan tidak ada yang mengalah , dan padatnya jalan dipenuhi dengan mobil. DAN HARUS TAU, hanya ada satu orang yang ada didalam mobil . itu sama aja menuhin volume jalan. Dan mereka yang membawa mobil dengan HEBAT nya memberi klason berkali kali di tengah kemacetan. Semua sudah terbiasa terjadi, terjadi di Jakarta

Aku bukan samson yang kuat akan semua yang kualami, dan aku juga bukan badut yang selalu membuat oang tertawa saat didekat ku. Aku hanya manusia biasa yang melewati kehidupan sama seperti kalian,menikmati hidup apa adanya. Aku sama seperti kalian , yang rapuh pada suatu saat. Aku yang hidup dengan membutuhkan orang lain. Tetapi mengapa aku merasa berbeda terhadap semua. Aku merasa diriku sebagai “pahlawan” ketika semua cobaan aku lalui sendiri, dan berlanjut akan mengantui ku dan menghampiri ku. Aku juga bukan “badut” yang mampu membuat kalian tertawa setiap saat. Aku juga butuh tertawa karena kalian. Aku ingin kalian mengibur aku, membuat aku kuat yang sesungguhnya. Aku hanya wulan.bukan badut berhidung merah ataupun samson yang kuat dan tegar akan semuanya.

Tunjukan wajahmu
Tunjukan dirimu
Tunjukan dimana kau berada sekarang
Aku ingin menatap keindahan diri mu
Aku ingin menatap mata mu yang berbinar
Aku ingin bicara dengan bahasa mu, bahasa kelembutan
Aku ingin menciratakan segalanya
Tentang dirimu dan diriku
Bukan tentang “kita”
Aku ingin menunjukan ke semua
Aku mampu, mampu tanpa kamu
Aku mampu melihat mu tanpa tetsan air mata
Aku kuat

Setia ?
Apalah arti setia
Apalah kesetiaan dengan persamaan agama
Semua tidak meyakin kan untuk ku
Setia bukan dengan memihak agama mana pun
Buktinya semua tidak terwujud, semua hanya penghibur
ataupun rayuan

Tak kunjung berhenti harapan ku
Harapan kesuksesan yang akan datang
Membagi kecerian untuk kedua orangtua
Melihat mereka bahagia akan kesuksesan aku

AKU YANG AKAN DATANG

Membuktikan aku bisa
Aku bisa berhasil oleh kerja keras ku

AKU YANG AKAN DATANG

Memiliki semangat jiwa tinggi seperti almamater ku
Memiliki kedewasaan dalam berfikir dan bertindak
Menjadi yang terbaik untuk mereka

AKU YANG AKAN DATANG

Membuktikan aku mendapat pasangan yang terbaik
Yang mampu menuntun aku dalam kebahagiaan

AKU YANG AKAN DATANG

Aku akan tetap menjadi diri sendiri
Menjadi apa adnya

Genggaman tangan mu menyentuhku
Kecupan hangat dikening untuku
Kelucuan mu yang selalu membuat ku tertawa
Kelembutan kata dari bibirmu membuat ku menjadi sunyi dan tenang
Rayuan mu membuat ku tersipu dan membuat pipiku memerah
Pundak mu menjadi penopang pelepas kesedihan ku
Semua itu yang lalu, bukan yang saat ini ataupun yang akan datang

Memang bukan aku yang terbaik untuk kau pilih
Aku tidak setia seperti yang kau harapkan
Aku tidak sempurna seperti apa yang kamu impikan
Aku hanya sesaat di hatimu
Yang mencoba mengetahui isi hatimu
Aku yang tidak mampu mempertahankanmu hingga akhirnya kau tinggalkan aku
Aku bukan wanita yang kau cari dalam anganmu
Aku bukan wanita yang terpilih untuk menjadi satu2nya dalam hidupmu
Masih banyak wanita baik menunggu mu
Apa aku harus menangis?, apalah artinya tangisan kalau akhirnya kau bahagia
Aku takkan menangis, sekalipun aku menangis, aku menangis karena aku bahagia melihatmu bahagia
Aku senang kau sudah mendapat yang lebih
Hanya doa yang dapat aku sampaikan
Aku takut untuk berkata padamu
Takut semua akan kenangan yang lalu
Karena aku sayang kamu
Namun sayangku hanya sebagai kenangan saja dan tak akan kembali lagi
Biarlah semua tertata rapih dalam kehidupanku
Semua ini adalah alur kehidupan yang sudah diatur
Berawal bahagia, sangat bahagia dan berakhir sedih,semua ini abadi mengikuti langkahku