"rakyat jelata"katanya

Dunia tidak memandang antara manusia yang ada dunia, perbedaan yang terlihat jelas pun tak terhiraukan didalam kehidupan. Apakah manusia melihat realita antara sesama ketika merengis kesakitan dalam kepedihan? Apakah membantu dalam kesedihan bahkan dalam kesendirian ? Semua hanya sibuk dengan urusan sendiri yang ada diduniawi. “ hidup terasa tidak adil “bagi rakyat jelata katanya. “wahai petinggi, apakah kau melihat menu yang sedang ku santap ketika keluarga ku sedang makan? Apakah kau tau usaha ku untuk mencari makan? Apakah kau tau betapa sulitnya ketika anakku ingin bersekolah?” jerit ku tak selalu kau dengar dan selalu terabaikan.

Inilah dunia yang sering di sorak sorakan dengan kebahagiaan dan terisi kesombongan , inilah kehidupan yang selalu kau banggakan, inilah realita yang selalu kau pamerkan dengan kemewahan. Ya, memang itulah kenyatanya.

Segenggam nasi kupunguti, setetes air ku cari hingga sedikit membasahi kerongkongan .Hanya itu yang ku cari kelak menyambung hidup ku karena aku rakyat jelata

Roda kehidupan akan terus berputar mengikuti alur kehidupan, sesekali ku bernafas lega dan sering kali ku bernafas sesak bahkan hampir tercekik leher .

Aku ini hanya rakyat jelata mampu memaknai hidup yang hanya sekali dengan harapan bukan dengan penderitaan yang selalu bertubitubi , tapi sang Esa menyuruh ku menjadi manusia sejati untuk tetap hidup dengan usaha setengah mati.

Ternyata aku masih dibekali oleh Empunya duniawi , mampu melewati kekejaman tanpa rasa iri

Aku rakyat jelata, mengemis dibantaran kali harapan akan ada petinggi untuk menghampiri tetapi kenyatannya mereka bengisnya setengah mati

Inikah dinamakan dunia yang ddidalamnya ada keadilan? Persaudaraan? Kemanusiaan? Kebahagiaan? Kebersamaan???

Wahai kau petinggi,kekayaan mu tak akan habis sampai kau mati, tak akan lenyap sampai di akhir nanti dan tak akan kau bawa sampai didalam peti.

Apa yang ingin kau cari lagi? Bukankah semuanya sudah kau gerogoti. Akankah kulit saudara ku akan kau habisi?

Aku rakyat jelata menatap citacita bukan menjadi korupsi, tetapi menjadi petinggi yang memiliki hati dan tak akan menyakiti sesama yang ada di duniawi sehingga saudara ku tak ada lagi yang hidup dibantaran kali.

Janganlah sombong dengan apa yang anda miliki, lihatlah masih banyak saudara kita yang masih berjuang untuk tetap bertahan hidup. Dan jangan terlena dengan berkelimpahan yang anda miliki saat ini, karena sesuatu yang ada di dunia ini bersifat tidak abadi. Dan tidak selamanya uang akan membawa kebahagiaan. Mulailah berbagi dengan sesama

Category: 0 komentar